Majalah Hidup Sehat Vol 9: April 2017 | Page 18

untuk SHARE Artikel atau Video ini klik www.HidupSehatMedia.com/86192 KONTROVERSI Beberapa hari terakhir ini, media massa Indonesia diramaikan atas tuntutan LGBT (lesbian, gay, bisexual, and transgender) atau dalam pandangan umum, kelompok homoseksual atau lesbian. Keyakinan ilmuwan secara umum saat ini bahwa orientasi seksual (termasuk homoseksual dan biseksual) merupakan hasil dari kombinasi lingkungan, emosional, hormonal, dan faktor biologis. Dengan kata lain, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap orientasi seksual seseorang, dan faktor-faktor lain yang mungkin bervariasi bagi beberapa orang. Penyebab Disorientasi Seksual The American Academy of Pediatrics menyatakan di Pediatrics pada tahun 2004 bahwa orientasi seksual mungkin tidak ditentukan oleh satu faktor, tetapi oleh kombinasi bakat, hormonal, dan pengaruh lingkungan. 18 | MAJALAH HIDUP SEHAT April 2017 Selanjutnya banyak teori tentang perkembangan orientasi seksual melibatkan perkembangan saraf janin, dengan model yang diperlihatkan atas paparan hormon, imunitas ibu, dan ketidakstabilan perkembangan. Secara hormonal, telah dibuktikan dalam penelitian bahwa hormon androgen pada fase prenatal memberikan efek pada perkembangan otak janin. Demikian pula akibat terpaparnya sistem hormone testosterone pada fase prenatal akan memengaruhi perkembangan orientasi seksual. Sampai sekarang, belum ada bukti dan evidence yang kuat yang mendukung teori, bahwa orang yang mengalami disorientasi seksual disebabkan oleh faktor perubahan atau mutasi genetik tertentu di kromosom. Sehingga faktor lingkungan, makanan, sosial dan budaya bisa memberikan pengaruh yang dominan sehingga seseorang mengalami disorientasi seksual, seperti Homoseksual dan Lesbian dalam Persepsi Kedokteran