Pertamina
Comparative Net Income - 2010
25
20
Net Income ($ billion)
Petronas. Belum saatnya Pertamina bisa
ke sana. Benahi dulu semua termasuk
manajemen dan organisasi perusahaan.
Lagipula, membangun gedung itu
kan tidak mudah. Harus kerjasama
dengan pihak swasta. Ini yang saya tidak
mengerti jalan pikiran direksi Pertamina,”
tutur Ari.
Tapi bukankah Pertamina mendapat
dukungan dari pemerintah? “Nah, itu
dia yang membuat saya tidak habis pikir
kepada pemegang saham dalam hal ini
pemerintah. Apakah tidak sebaiknya
dana itu digunakan untuk yang lebih
diperlukan seperti membangun kilang
atau mencari cadangan migas baru?
Makanya saya juga curiga, jangan-jangan
ini berkaitan dengan Pemilu 2014 nanti.
Ada apa di balik semua ini? Ini sangat
aneh. Coba lihat, pendapatan Pertamina
memang meningkat, tetapi 70 persen
itu diperoleh dari penjualan BBM
subsidi. Jadi, itu sebenarnya pemberian
pemerintah. Kenapa tidak kinerja di hulu
saja yang diprioritaskan,” papar Ari.
Ari menyatakan, kinerja direksi
Pertamina melenceng sejak 2009. Proses
transformasi bisnis yang dijalankan
Pertamina sudah tidak benar.
Sepakat dengan Ari Soemarno,
Salamuddin Daeng, peneliti The Institute
for Global Justice, menyatakan, bisnis
Pertamina belakangan ini banyak
menyimpang. Menurut dia, rantai bisnis
Pertamina sekarang terlalu panjang.
Dari produksi sampai ke konsumen
7x
15
10
5
0
Pertamina
yang akhirnya menimbulkan korupsi
dan manipulasi yang dihasilkan oleh
eksekutif dan yudikatif.
“Kalau saya lihat orang-orang yang
berbisnis di Indonesia ini hanya modal
surat. Contoh, berapa kuota yang
didapatkan sekarang. Itu sindikat yang
trader-trader itu, yang memainkan jatah
penjualan, pembelian, kuota penjualan,”
kata Salamudin, kepada GEO ENERGI.
Penyimpangan bisnis lainnya,
menurut Salamudin, Pertamina sibuk
mencari uang di pasar keuangan,
Capital Expenditure ~5-10 years (USD Billions)
10
50
60
70
96
100
150
224
EDISI 39 / Tahun Iv / JANUARI 2014
Petronas
Petrobras
misalnya dengan cara menjual surat
utang dan mencari utang ke luar negeri.
“Sebagai perusahaan negara mestinya
tidak bisa karena dia mengelola
subsidi yang besar untuk bekerja,” kata
Salamudin.
Adhie M. Massardi, Ketua Majelis
Kedaulatan Rakyat Indonesia,
menyatakan langkah Pertamina
melakukan ekspansi-ekspansi dan
membangun gedung 99 lantai ada
indikasi korupsi di dalamnya.
Menurut Adhie, ekspansi Pertamina
untuk menambah cadangan minyaknya
hingga ke Aljazair, Irak, Libya, Kazakhsta
dan lain-lain sesungguhnya merupakan
langkah strategis dan wajib didukung.
“Akan tetapi karena kebiasaan korupsi
di kalangan penyelenggara negara
kita sudah sangat akut, apalagi hal
ini dilakukan pemerintah SBY pas
menjelang memasuki tahun pemilu
(2014), langkah Pertamina ini sangat
dicurigai,” tutur Adhie, kepada GEO
ENERGI.
Karena semua proses ekspansi
bisnis Pertamina ini juga tidak
transparan, Adhie bisa memastikan
ada korupsi di balik ekspansi itu.
Apalagi beberapa kontrak itu, seper ti
di Aljazair, dilakukan tidak G to G
melainkan dengan perusahaan Conoco
Phillips. Zuli Hendriyanto, Direktur
Eksekutif Indonesia Energi Monitoring,
menambahkan, sebaiknya Pertamina
menyelesaikan kondisi internalnya
terlebih dulu sebelum melakukan
ekspansi besar-besaran.
19