SEJARAH
30
sebagai cikal-bakal pasukan Kavaleri KKO AL di masa
itu.
lawan lapis baja yang ada di dunia pada saat itu. Dengan
kemampuan yang dimiliki Tentara Indonesia saat itu
merupakan angkatan perang yang unggul di wilayah
Asia Tenggara, sehingga disegani oleh negara-negara
tetangga.
Perkembangan politik pada awal tahun 60-an, pada
saat itu Negara Indonesia menghadapi berbagai kejadian
bersejarah yang mendorong bidang militer untuk
Satuan kavaleri Marinir setelah mengalami perubahan
memperkuat jajaran guna menghadapi tantangan dan
tugas yang dihadapi. Mengembalikan kedaulatan NKRI bidang organisasi maupun material tempur yang dimiliki
dari Sabang sampai Merauke terutama wilayah Irian pada kurun waktu tahun 1962 sampai dengan tahun
pada saat itu. Hubungan yang sedang dihadapi antara 1980-an, kemudian secara langsung terlibat pada setiap
Negara Indonesia dengan Malaysia juga mengalami operasi tempur, muhibah maupun kegiatan pembinaan
ketegangan, termasuk pemberontakan-pemberontakan satuan dalam rangka latihan maupun studi banding
yang terjadi di dalam negeri sendiri, saat itu negara- dengan satuan lain, operasi tempur yang dilaksanakan
negara besar berlomba-lomba mengembangkan dan adalah: Operasi Jaya Wijaya di Irian Barat (1962), Operasi
Tumpas
Penumpasan
memproduksi peralatan
DI/TII di Sulawesi
tempurnya, salah satunya
......tuntutan prajurit kavaleri
Selatan (1964), Operasi
adalah kendaraan tempur
Dwikora
Konfrontasi
amfibi buatan Negara
Marinir yaitu Prajurit Kavaleri
dengan Malaysia (1964
Uni Soviet. Kendaraan
1968),
Operasi
tempur ini sangat cocok yang menguasai otomotif, senjata, s.d.
Penegak
Penumpasan
di medan Indonesia maka
komunikasi, taktik dan beladiri.
G.30 S/PKI (1965),
Tentara Indonesia pada
Operasi Seroja di Timorsaat itu memilih jenis
material yang amfibi. Pada tahun 1961 Tentara Indonesia Timur (tergabung dalam Pasmar I s.d. IX). Di samping
termasuk Angkatan Laut/KKO AL mengalami itu mendukung Program KJK Kadet AAL ke berbagai
perubahan besar pada material tempurnya dengan negara dan latihan yang diadakan satuan-satuan baik di
pengadaan baru dari Uni Soviet yaitu Tank Amfibi PT dalam negeri maupun di luar negeri.
76, BTR-50, Kapa K-61, dan BRDM yang merupakan
Dalam rangka meningkatkan tingkat operasional
kendaraan tempur modern pada saat itu.
yang tinggi, pada tahun 1981 dilaksanakan pangadaan
Tahun 1961 merupakan awal sejarah baru bagi satuan material tempur baru buatan Perancis yaitu AMX 10
Kavaleri Marinir, karena sejak tahun 1949 sebenarnya PAC (90mm) jenis tank kanon dan AMX 10P jenis tank
telah memiliki Kesatuan Kavaleri Amfibi, masa itu angkut personel. Walaupun kedua jenis tank tersebut
sebagai masa penggodokan kawah Candradimuka cikal merupakan jenis amfibi, pada beberapa kali uji latihan
bakal prajurit-prajurit satuan Kavaleri selanjutnya dengan dan operasi untuk kemampuan di laut masih jauh
menggunakan material tempur awal yang dimiliki (eks. dibandingkan dengan kendaraan tempur eks. Uni Soviet
PD II) sebagai sarana untuk menanamkan doktrin jiwa yaitu PT.76 dan BTR 50P. Dengan kondisi mesin berada
Kavaleri sejati. Validasi organisasi mengalami perubahan di bagian depan kendaraan tempur akan mengalami
besar pada tanggal 17 Oktober 1961, Kesatuan Kavaleri hambatan pada saat melaju di air/laut, dari beberapa
Amfibi secara resmi berdiri sesuai Surat Keputusan faktor penghambat tersebut maka Tank AMX 10 PAC
Komandan KKO AL Nomor 3401.150, sehingga sejak (90mm) dan AMX 10P tidak dioperasikan di laut, namun
untuk tugas-tugas pada operasi darat kedua kendaraan
saat itu menjadi hari lahirnya Kavaleri Korps Marinir.
tempur tersebut handal untuk digunakan.
Teknologi kendaraan tempur jenis PT 76, BTR-50,
Pada tahun 1985 Tank PT-76, BTR-50 Kapa-61
Kapa K-61, dan BRDM pada saat masuk ke Indonesia
untuk digunakan TNI AD dan TNI AL (Marinir) dilaksanakan modifikasi dan retrofit pada peralatan
merupakan kendaraan tempur amfibi buatan Uni Soviet, senjata dan mesinnya yang dilaksanakan oleh anak
dengan teknologi yang dimiliki merupakan teknologi bangsa sendiri dan dapat di fungsikan untuk 25 tahun
terbaru hasil dari pengembangan negara asal pada ke depan sehingga sampai dengan tahun 90-an kita
pengalaman PD II. Daya gerak dan daya tembak yang tidak mengadakan penambahan material baru karena
dimiliki mampu untuk menghadapi kekuatan-kekuatan material tempur hasil modifikasi dan retrofit tersebut